Syaifur Rizal Sebuah jurnal

Tentang

Saya percaya bahwa sesuatu hal yang baik selalu membutuhkan waktu untuk menampakkan bentuknya.

Beberapa waktu lalu saya mulai merasa tidak ada semangat dan sedikit bosan untuk menulis di blog ini. Sampai akhirnya saya menemukan Kelas Menulis dari Raditya Dika. Kursus singkat “Kelas Menulis” itu sebenarnya bagus, cuman saya masih belum menemukan alasan mengapa saya harus mulai menulis lagi.

Kemudian ketika melihat salah satu video YouTube Radit ketika ia berkunjung ke kos-kosan komika, Radit menyebutkan sebuah buku yang ditulis oleh A.S. Laksana berjudul Creative Writing. Di situ Radit kalau tidak salah juga mengatakan bahwa A.S. Laksana ini bisa dibilang merupakan guru menulisnya ketika masih di awal karirnya sebagai penulis.

Saya sendiri dulu pernah membaca karya-karya A.S. Laksana di koran Jawa Pos edisi akhir pekan. Gaya menulisnya cukup menarik dan tidak membuat saya cepat bosan. Bisa dikatakan tulisannya mirip-mirip gaya menulis Malcolm Gladwell—mungkin karena mereka sama-sama sebagai jurnalis kali ya.

Di buku “Creative Writing” karya A.S. Laksana tadi, pada bab pertama, ia memberikan sebuah alasan yang cukup bagus mengapa saya harus kembali bersemangat untuk menulis. Apakah itu?

Ketika Anda menulis, otak Anda merekam dengan baik setiap gagasan Anda dan dengan demikian Anda tak mudah sesat dan tak akan kehilangan ilham.

A.S. Laksana

Beli dong bukunya. Saya yakin Anda akan suka. Apalagi jika Anda adalah seorang investor yang rajin membuat catatan-catatan investasi ketika usai melakukan analisis pada sebuah emiten. Atau jika Anda lebih suka belajar dengan media visual-audio, “Kelas Menulis” yang diasuh oleh Radit bisa menjadi pilihan yang tepat bagi Anda.

Tautan:

Harap dicatat bahwa saya sama sekali tidak memiliki afiliasi dengan kedua penulis yang disebut di atas, yaitu A.S. Laksana dan Raditya Dika.

Syaifur Rizal Stockbit : @syaifur TradingView : @syaifurrizal